V. HUBUNGAN MALAIKAT DENGAN MANUSIA
Allah
mewakilkan kepada malaikat urusan semua makhluk termasuk urusan
manusia. Jadi mereka mempunyai hubungan yang erat dengan manusia
semenjak ia berupa sperma. Hubungan ini disebutkan Imam Ibnul Qayyim
dalam kitabnya “Ighatsatul Lahfan’, beliau berkata, Mereka diserahi
urusan penciptaan manusia dan satu fasa ke fasa yang lain,
pembentukannya, penjagaannya dalam tiga lapis kegelapan, penulisan
rezeki, amal, ajal, nasib celaka dan bahagianya, menyertainya dalam
segala urusan-nya, penghitungan ucapan dan perbuatannya, penjagaannya
dalam hidupnya, pencabutan ruhnya ketika meninggal, pembawa ruhnya
ketika meninggal, pembawa ruhnya ketika untuk diperlihatkan kepada
Penciptanya.
Merekalah yang ditugasi mengurus adzab dan nikmat
dalam alam barzakh dan sesudah kebangkitan. Mereka yang ditugasi membuat
alat-alat kenikmatan dan adzab, Mereka yang meneguhkan (iman) bagi
hamba yang mukmin dengan izin Allah, yang mengajarkan baginya apa yang
bermanfaat, yang berperang membelanya. Merekalah para walinya
(penolongnya) di dunia dan di akhirat. Mereka yang menjanjikannya
kebaikan dan mengajak kepadanya, melarang kejahatan serta
memperingatkannya. Maka mereka adalah para wali dan ansharnya, penjaga
dan mu ‘allim (pengajar)nya, penasihat yang berdoa dan beristighfar
untuknya, yang selalu bershalawat atasnya Selama ia mengajarkan kebaikan
untuk manusia. Mereka yang memberi khabar gembira dengan karamah Allah
ketika tidur, mati dan ketika dibangkitkan. Merekalah yang membuatnya
zuhud di dunia dan menjadikannya cinta kepada akhiratnya. Mereka yang
mengingatkan ketika ia lupa, yang menggiatkannya ketika ia malas, dan
menenangkannya ketika ia panik. Mereka yang mengupayakan kebaikan dunia
dan akhiratnya. Merekalah para utusan Allah dalam mencipta dan
mengurusnya. Mereka adalah safir (duta) penghubung antara Allah dan
hamba-Nya. Turun dengan perintah dari sisi-Nya di seluruh penjuru alam,
dan naik kepada-Nya dengan perintah (membawa urusan).”
Sedangkan
dalil-dalil keterangan di atas adalah al-Qur’an dan as-Sunnah yang
tentunya amat panjang jika disebutkan, di samping memang dalil-dalil itu
terkenal dan masyhur.
ty :V
BalasHapus